Sumber: Gambar diambil dari akun twitter @motulz Selasa 22 Maret 2016 lalu kita dibuat tercengang dengan aksi demo besar-besaran oleh para sopir angkutan umum yang didominasi oleh supir taksi, mereka menuntut supaya disetarakan dengan transportasi berbasis online karena mereka mengeluhkan adanya persaingan bisnis yang tidak sehat dalam hal tarif. Semua orang boleh melakukan aksi demo, menyerukan aspirasi mereka. Namun, bila sudah melakukan tindakan anarkis dan menganggu ketertiban umum kita harus tentang, entah apa yang dilakukan para sopir (baca: anarkis) merupakan tindakan yang justru merusak nama baik perusahaan mereka sendiri yang telah dibangun sejak puluhan tahun lalu.
0 Comments
Jumat 6 November 2015 @HandryGE CEO General Elektrik (GE) berkunjung ke Yogyakarta, salah satu RockStars saya! Mengadakan talkshow buku #Sharing2 di JCM, GE adalah perusahaan tertua dan terbesar di dunia rintisan Thomas Alva Edison dan merupakan segelintir dari 12% perusahaan yang termasuk Fortune 500 sejak tahun 1955. Beliau merupakan orang Indonesia dan lulusan perguruan tinggi dalam negeri pertama yang menjabat CEO GE.
Perbincangan dimulai dari alasan ia menulis buku, buku tersebut berasal dari tweet-nya di Twitter, ia menceritakan kisah hidup, pengalaman, serta values yang dipegang teguh. “World is not always perfect, God will is mysterious, keajaiban itu selalu ada but I don’t believe magic”- Handry Satriago. Dalam kehidupan terkadang banyak yang tidak sesuai rencana atau keinginan tetapi Tuhan membuat rencana dengan penuh keajaiban mulai dari saat divonis kanker, menemukan jodoh, menjadi CEO, serta diberi keturunan kembar! Asalkan mau bekerja keras untuk mendapatkannya, kesempatan untuk meraih impian akan menjadi lebih besar. Beliau sudah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita, diatas kursi roda beliau memimpin lebih dari 500 karyawannya, beliau sangat passionate dengan sharing untuk menciptakan pemimpin masa depan Indonesia (baca: anak muda) karena tugas pemimpin adalah menciptakan pemimpin baru. Indonesia tidak cukup bagus untuk menjadi “pemain” global (baca: pemimpin), fakta bahwa pandangan untuk berkompetisi secara global masih rendah bagi anak muda Indonesia, tetapi jangan mengeluh terus mari kita mulai dengan memberikan solusi. Beliau bercerita pernah bertemu dengan 2 anak muda dari Salatiga yang mengikuti kompetisi global dan memenangi kompetisi itu, padahal mereka “Cuma” lulusan SMK mampu mengalahkan para pesaingnya dari universitas keren dari negara-negara maju. “Indonesia itu maju kok, cuma akselerasinya masih kalah dari Negara lain”- Handry Satriago. Ketika beliau menjelaskan keajaiban yang Tuhan buat dalam hidupnya, values yang saya ambil bahwa kita sebagai anak muda harus punya ide yang besar, punya mimpi, karena kalau kita tidak punya dan tanamkan dalam diri, kita tidak bakal kemana-mana (baca: tujuan). Kedua percaya diri, percaya diri penting karena kalau kita percaya dan yakin pada diri kita, orang lain juga akan mengikuti, berani menyampaikan pendapat merupakan bukti seseorang memiliki percaya diri. Kalau saja waktu itu Handry Satriago tidak mengangkat tangannya dan tidak berani menyampaikan pendapatnya saat berdiskusi dengan number one-nya GE, mungkin beliau tidak akan menjadi CEO seperti sekarang ini. Ketiga konsisten, kalau kita tidak konsisten dengan ide kita tadi maka “kesuksesan” itu tidak bakal tercapai, setiap apa yang kita kerjakan pasti ada tantangannya, do your best to finish the job! Beberapa hari yang lalu saya menyaksikan acara di Bloomberg TV, Studio 1.0. Tokoh yang diwancarai pada saat itu adalah pendiri Facebook, Mark Zuckerberg bercerita tentang visinya 20 milyar penduduk dunia mengakses Facebook, dengan misi membuat semua orang dapat mengakses internet. Strateginya dengan internet.org , akses internet gratis dengan membuat balon menyerupai satelit untuk terbang di daerah yang terpencil. Bekerja sama dengan pemimpin Negara berkembang , Indonesia, Filipina, India, Malaysia, Kenya, Sibabwe, dll. Alasanya memilih Negara berkembang karena masih banyak orang yang belum dapat mengakses internet. Padahal internet itu penting untuk informasi kesehatan, pendidikan, lapangan kerja. Bayangkan, dengan adanya internet, penyebaran virus ebola cepat diantisipasi karena informasi yang cepat. Bayangkan, mahasiswa dapat menekan biaya kuliah dengan media paperless tanpa harus membeli buku. Bayangkan, para angkatan kerja dapat mengetahui adanya lapangan kerja sehingga angka pengangguran dapat ditekan. Bayangkan semua sadar akan pentingnya internet, mereka perlahan akan membeli data, operator akan mendapat pemasukan, uangnya dipakai untuk pembangunan, Negara itu akan maju. Tapi tantangannya masih banyak yang terlahir tanpa Komputer jadi untuk apa mengakses internet?
Tentu Facebook memiliki Kompetitor seperti Google atau Microsoft yang sudah mengembangkan bisnisnya ke berbagai bidang, namun Mark berpendapat bahwa “Satu perusahaan tidak akan dapat membawa pada tujuan itu maka perlu adanya kolaborasi antar perusahaan”, Mark menganggap mereka bukanlah lawan tetapi teman untuk kolaborasi untuk menjadikan kemajuan dunia. Masing- masing perusahaan punya fokus sendiri, kalau Google punya (hardware) Facebook tidak punya. Facebook tidak minder dan tetap akan fokus pada tujuan pertama. Menyediakan layanan terbaik sehingga 2020 penduduk dunia dapat mengakses Facebook. |